Senin, 10 Juni 2013

Jangan Mengeja Apa yang Sudah Tertulis

Sekejap ku melihat,
Seorang lelaki dengan Helm merah, 
Motor merah, dan berbaju abu-abu
Tinggi badan mungkin sama layaknya kamu
Berdiri di depan atm Mandiri,
dengan jalan yang sama,
Tetiba teringat teman 1 atau 2 tahun yang lalu
Yang kini sedang bersinar terang

Tatkala rindu menjadi saksi pilu,
Kenangan suaramu berbisik pelan memanggilku
Disini, di ujung gang kecil iini,
Tempat kita mengayuh pertemanan
Menyusuri setiap memori yang berlalu
Membuatku tertatih dengan ukiran penyesalan

Jikalau ada duri kutancapkan di relung hatimu
Maka ampunilah aku.
Betapa lelah aku menapaki hari ini
Sejenak bersandar di sudut kamar,
Teringat kembali akan perjalanan itu.

Lembayung di ujung Palmerah,
Terlihat ketika melaju di atas dua roda,
Kau kawanku dan romansaku
Rekan pertama dimana aku merasa sama
A place where I come back after had a long journey
Tempatku melepas beban pundakku

Lantas haruskah memulai dari “Nol” lagi,
Untuk kedua kalinya, sementara kurasa sama
Aku kini menyadari,
Tak ada sedikitpun kenangan yang terbuang sia-sia
Akan ku pungut setiap memori itu,
Kusimpan rapi dalam album memori,
Tentang teman, yang berakhir dengan melodi.

Ku panjatkan doaku pada-Nya
agar Dia menjagamu dalam limpahan rahmat,
 Dan agar Dia mengasihimu dalam limpahan sayang
Serta agar Dia mengenangmu dalam limpahan kenangan indah
*Ditulis disini, di tengah gang kecil itu*




Translate