Selasa, 03 September 2013

Memiliki Jiwa yang Lama

:

pelita tak selamanya menyala

kadang badai datang 

bagai tiupan angin pada sang lilin.

malam ini pun mulai bercerita

antara duka dan kecewa pada tirani

terlebur dan mencabik benih harap ku



lantas apa yang masih terpikir

bias air tuba membentengi diri

renungan asa kini tertimbun luka 

tulisan cita pun jadi tak berharga



sesekali coba menderita

miliki jiwa yang telah terlupa lama

sedikit sakit laksana mencekik mimpi

mengurung imaji dalam untaian isi hati



mana bisa mereka mengerti

jikalau niat sudah tercampur urusan pribadi.

kini diri sudah kembali menjadi jiwa,

menyatu lekat bersama nafas yang terikat

meski hujan turun di malam hari,

mentari pun tetap bersinar esok hari.



Dibalik tirai biru aku menjerit

mengintip dunia yang lama menutupiku

cobalah tanyakan padaku

kisah apa yang terukir di bukuku



"perkataan raga pada jiwa yang menyala"

terima kasih telah menjadi jiwaku selama ini. mungkin aku hanya seonggok daging bertulang yang tak berarti. Ku miliki kamu, dan kau pun begitu. Cukup lah kita berdua, dan Tuhan menjadi saksinya





Translate