Rabu, 13 November 2013

Ketika Pertanyaan Mengetuk Relung Hati

Empat bulan yang lalu, saya masih mengira-ngira kemana mimpi saya akan dibawa. Tiga bulan lalu, saya mulai mencintai hal ini sebagai kebiasaan setelah selesai berpuasa seharian. Dua bulan lalu, saya mulai membangun mimpi untuk mempertahankan hasrat saya disini. Akan tetapi, satu bulan yang lalu, saya mulai dibingungkan dengan semua ini. Perubahan demi perubahan, pergantian dan pergantian, serta kehilangan pun silih berganti.

Amat disayangkan memang, orang-orang yang awalnya merencanakan ini, kini harus pergi karena merasa lelah bermimpi disini. Tuntutan demi tuntutan tugas kini terasa berat. Seakan berada dipundak-pundak pemimpinya saja. Lantas apa masalah terberat dalam diri? Sampai tak habis pikir untuk terus berkorban sementara yang lain hanya memperjuangkan produktivitas pribadi?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate