Kohesivitas kelompok adalah semua faktor yang
menyebabkan anggota kelompok tetap berada dalam kelompok tersebut (Baron et
al., 2009). Hal ini serupa dengan Halida (2009) yang mengemukakan bahwa
kohesivitas adalah faktor-faktor yang dimiliki kelompok sehingga dapat membuat
anggota kelompok tersebut tetap menjadi anggota sehingga terbentuklah kelompok.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kohesivitas
kelompok adalah semua faktor yang menjadi latar belakang dimana anggota
kelompok merasa memiliki keterikatan dengan kelompok tersebut dan membuatnya
tetap berada di dalam kelompok tersebut.
Kohesivitas merupakan suatu hal yang penting bagi
kelompok karena kohesivitas dapat menjadi sebuah alat pemersatu anggota kelompok
agar dapat terbentuknya sebuah kelompok yang efektif. Halida (2009)
mengemukakan bahwa tingginya kohesivitas kelompok sangat berhubungan dengan
konformitas anggota terhadap norma kelompok dan persamaan-persamaan yang
nantinya akan meningkatkan komunikasi di dalam kelompok. Kohesivitas kelompok
juga dapat mempengaruhi performa individu didalam suatu kelompok yang berdampak
terhadap kemampuan masing-masing individu untuk menampilkan hasil pekerjaannya
di dalam kelompok (Dunbar, 1981; LangFred & Shanley, 1997). Ketika ada
kohesivitas di dalam suatu kelompok, anggota kelompok akan menerima lebih
banyak pengetahuan dengan adanya anggota kelompok lain yang berada di dalam
kelompok tersebut. Dengan kata lain, anggota kelompok akan memungkinkan untuk
saling bertukar informasi tentang segala hal yang mereka ketahui kepada anggota
kelompok yang memang memiliki latar belakang yang sama. Man dan Lam (2003)
mengatakan bahwa kohesivitas kelompok merupakan suatu representasi dari
variabel sosial-psikologis yang ditampilkan suatu kelompok. Singkat kata,
kohesivitas merupakan kebersamaan anggota dengan adanya intuisi yang mudah
dimengerti. Sebagai contoh, ada pepatah dari Jawa yang mengatakan “Mangan ora
mangan sing penting kumpul” yang artinya makan tidak makan yang penting kumpul.
Hal ini dapat diartikan sebagai suatu konsep dimana anggota kelompok tersebut
memiliki ikatan secara psikologis terhadap kelompok tersebut sehingga ia tetap
berada dalam kelompok tersebut.
Dalam suatu organisasi, baik profit maupun non
profit, kohesivitas kelompok dapat dijadikan suatu kelebihan dimana anggota
kelompok tersebut memiliki suatu rasa kepemilikan terhadap organisasinya
sehingga dapat memunculkan motivasi yang besar untuk dapat memperoleh hasil
yang maksimal atas pekerjaan yang dipercayakan padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar