Aku masih terharu,
Terpukau kaku menatap langit biru sore itu,
Dia tersenyum,
sementara aku leleh dalam tangisan haru
Belai tangan-Nya begitu sering menyentuhku,
Pelukan-Nya pun terasa hangat menaungiku
Dia memberi tanpa pernah berharap kembali
Jika kasih ibu terasa sepanjang masa,
maka kasih-Nya kekal dunia akhirat tanpa berbatas.
Aku hanya salah satu hamba-Nya,
tapi diperlakukan-Nya aku bak kekasih seutuhnya
dialirkan-Nya sungai kebahagiaan pada tiap langkahku.
Bisikan cinta-Nya begitu dalam menyentuh hati,
Laksana kumandang adzan yang ku dengar sambil memejam.
Dia begitu berarti,
alasan mengapa aku hidup dan mati.
Malam itu Dia utus bulan,
supaya jadi penerang dan teman bersemayam,
Tadi malam pun Dia tampakkan bintang,
agar mampu menghapus luka di pojok ruang rindu,
dan pagi ini Dia kirimkan mentari,
yang membuat hidupku terasa begitu berarti.
Ya Rabb, Penguasa alam semesta,
izinkan aku berterima kasih kepada malaikat,
yang menyampaikan setiap pesan-Mu kepadaku,
izinkan pula aku berterima kasih kepada Rasul-Mu,
yang memberikan pengetahuan nikmat Iman dan Islam,
pun aku berharap Engkau masih mengizinkan aku,
untuk berterima kasih pada orang-orang yang membawa cinta,
aku tahu ini semua titipan dari-Mu untukku,
Ridhoilah aku agar senantiasa mencintai-Mu,
tetapkanlah hatiku pada calon imam yang nantinya membawaku lurus ke jalan-Mu
dan rahmatilah kami dalam kehidupan dunia dan akhirat