Sabtu, 20 September 2014

Pohon Harapku


Telah gugur dedaunan pohonku,
Terhempas angin terjatuh rendah ke dasar tanah

Sempat ku bertanya lirih padamu,
Akankah benar mampu kau simpan surat cinta itu,
Kau berbisik, ”Aku senang jika kau titipkan itu padaku”
Bukankah itu janjimu?
Atau hanya sekedar menyakinkanku?

Benarkah aku hanya pilihan?
Sementara dulu susah payah kau tanam
Dulu aku pun tahu,
Ada pohon lain yang lebih kuat daripada aku
Tapi aku bertahan untuk menaungimu

Kini tak apa jika kau tumbangkan pula batang pohonku,
Tak perlu pula kau siram air sampai menyentuh akarku
Gugurnya daun, tumbangnya batang, serta keringnya akar,
Sudah cukup mematikan harapan


Bersama panasnya udara Depok,
20 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate