Telah gugur
dedaunan pohonku,
Terhempas angin
terjatuh rendah ke dasar tanah
Sempat ku
bertanya lirih padamu,
Akankah benar mampu
kau simpan surat cinta itu,
Kau berbisik, ”Aku
senang jika kau titipkan itu padaku”
Bukankah itu
janjimu?
Atau hanya
sekedar menyakinkanku?
Benarkah aku
hanya pilihan?
Sementara dulu
susah payah kau tanam
Dulu aku pun
tahu,
Ada pohon lain
yang lebih kuat daripada aku
Tapi aku bertahan
untuk menaungimu
Kini tak apa jika
kau tumbangkan pula batang pohonku,
Tak perlu pula
kau siram air sampai menyentuh akarku
Gugurnya daun,
tumbangnya batang, serta keringnya akar,
Sudah cukup
mematikan harapan
Bersama panasnya
udara Depok,
20 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar