Di sudut kamar berukuran tiga meter persegi itu, aku diam tertahan. Mengingat kembali apa yang telah terjadi beberapa hari belakangan ini. Sepuluh menit telah berlalu, dan aku masih saja belum tahu apa yang kini menimpaku. Duduk terdiam di sudut kamar yang selalu menemaniku, adalah hal yang membuatku kembali menjadi diriku yang apa adanya. Aku masih diam tertahan, ketika muncul hasrat untuk melihat keluar jendela kamarku. Rintik air hujan yang masih terus menetes kini hampir saja berakhir.
"Aku pasti bisa" kataku dalam hati. Berharap jika aku menjadi air yang akan hilang setelah meresap kedalam tanah..
Aku masih terdiam hening dalam pemikiran yang tak ku mengerti asal muasalnya. Aku merasa ada hal lain yang bertanggung jawab atas kegelisahanku saat ini, tetapi sebaliknya, hal tersebut selalu berpikir dengan jalan yang berbeda. Kami selalu bergerak beriringan tapi dengan tujuan yang tak sedikitpun sama. Lantas bagaimana kami bisa bertemu di satu titik? Kini aku merasa bahwa ini adalah jalan buntu yang harus memisahkan kami. Tak peduli sekeras apa kami mencoba menghancurkan rintangan itu, kami akan berpisah kembali.
Melihat sekilas kilau sinar dari sebuah ponsel. Meraba tombol pembuka kunci untuk tahu apa yang sedang terjadi. Harap cemas yang sedari tadi menghampiri kini seakan telah menguatkan otot-otot mataku untuk segera membaca pesan yang baru saja masuk.
"Aku masih ada urusan" tulis seseorang di belahan bumi yang lain.
Hujan yang telah menghilang kini diteruskan oleh tetesan air mata yang sedari tadi tertahan. Pesan yang sekiranya dapat menghilangkan penat selama berhari-hari ternyata justru menjadi duri yang menambah luka hati.
"Oh begitu ya :) " Balasku. Biarlah aku menjadi orang munafik yang menggunakan emoticon tersenyum sementara saat ini aku sedang menangis haru. Sejenak aku menghela nafas, berharap tubuhku kembali menampilkan kondisi yang normal.
Adzan Dzuhur mengakhiri semuanya. Kembali aku timbun rasa harap yang dalam ini dalam suatu tempat di sudut hati ini. Suatu kisah yang belum pernah aku maknai dengan sebuah pengungkapan tulus dari lubuk hati yang telah terberi.