Semua orang mengalami perkembangan baik fisik maupun mental. Masa remaja adalah salah satu tahap dalam siklus perkembangan manusia. Tahap ini umumnya memberikan gambaran bagi sebagian orang untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan hidup yang lebih beraneka ragam. Remaja itu sendiri menurut Hurlock (1981) dalam netsains.com adalah mereka yang berada pada rentang usia antara 12-18 tahun. Sedangkan menurut Stanley Hall (dalam netsains.com) mengatakan bahwa usia remaja berada dalam rentang 12-23 tahun. Dari kedua pendapat ahli tersebut, jelas bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.
Menginjak masa-masa remaja, seorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lawan jenisnya. Melihat perbedaan dan persamaan yang mereka miliki, seorang remaja akan cenderung mengidentifikasi lebih jauh tentang orang lain. Ketertarikan baik emosi maupun fisik akan menjadi alasan para remaja tersebut menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Dengan rasa keingintahuan yang cukup besar itu, mereka akan mencoba mencari berbagai hal-hal baru dari remaja-remaja lain. Fenomena tersebut merupakan sebuah hal yang wajar karena manusia itu sendiri dibekali emosi, dimana nafsu atau hasrat untuk bersama lawan jenisnya tumbuh dan berkembang dalam jalinan kasihnya. Melalui kedekatan dengan lawan jenis inilah seorang remaja akan mendapatkan berbagai informasi baru tentang kehidupan.
Hubungan antar dua lawan jenis ini umumnya dilandasi dengan komitmen dan hasrat untuk bersama dan menjalin suatu ikatan. Meskipun terkadang hanya ingin mengetahui lebih lanjut tentang arti sebuah kasih sayang kepada lawan jenis. Jalinan kasih atau lebih sering kita kenal dengan pacaran, adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan keadaan dimana dua orang mengikat sebuah komitmen. Remaja zaman sekarang cenderung untuk menikmati sebuah kebersamaan itu dengan cara yang berbeda-beda. Hanya sekedar mencoba berpacaran atau karena ketertarikan yang kuat terhadap lawan jenisnya tadi. Secara garis besar, arti pacaran bagi mereka adalah sebuah konteks kalimat yang abstrak, berbagai persepsi akan muncul dari pernyataan mereka.
Gaya pacaran remaja zaman sekarang telah melampaui batas. Memang secara kasat mata pacaran itu akan membawa semangat seorang remaja, namun bagi mayoritas remaja itu sendiri, pacaran telah diwarnai dengan adegan mesum yang memang tidak sepantasnya terjadi. Fenomena gaya pacaran remaja yang telah menganggap seks sebagai hal biasa bagi mereka adalah sebuah awal dari kebrobokan moral suatu bangsa.
Kebudayaan-kebudayaan yang masuk kedalam negeri ini memang sangat beraneka ragam. Seorang remaja pun harus tetap mendapat pengawasan dari orang tua dalam hal menyerap kebudayaan luar. Memang ada kalanya seorang remaja itu diberi kebebasan, namun jangan sampai suatu kebebasan itu dilakukan tanpa tanggung jawab yang besar. Memang remaja itu mendapat sesuatu yang spesial pada masanya, namun jangan sampai seorang remaja hanya akan meyesal dikemudian hari apabila ia tidak memanfaatkan masa remajanya dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar