Jumat, 04 Mei 2012

Rapat Akbar KOMPI UI menjelang Trip To UI: Cukup Aku, Kamu, dan Tuhan yang Tahu


Rasanya tak ingin berhenti terucap syukur atas karunia yang telah Allah limpahkan hari ini dan di hari-hari yang lain. Kembali teringat dengan coretanku yang berjudul “Merangkai Kata Menjadi Sebuah Keluarga”. Hari ini, 4 Mei 2012, saya dan teman-teman yang bernaung dalam suatu wadah kekeluargaan kembali menulis cerita indah dan seru tentang pemaknaan tentang pengalaman hidup. Kali ini, bukan berjualan gorengan atau baju bekas lagi, tetapi lebih ke perumusan konsep dan hal-hal terkait teknis acara yang hendak kami selenggarakan pada 5 Mei-18 Mei 2012, TRIP TO UI. Tak kurang pukul 15:30 saya sampai di kontrakan yang terletak di sebuah gang kecil di dekat Jalan Margonda Raya Depok. Disana, telah ada Bagas (Sistem Informasi UI 2011) yang tengah jenuh menanti di luar pagar.
Setengah jam sudah setelah akhirnya datang Septa (Manajemen UI 2011) yang selanjutnya disusul oleh Wahyu (Teknik Perkapalan UI 2011) dan Atik (Matematika UI 2011) yang berbarengan berangkat dari Asrama Mahasiswa UI Depok. Sudah lebih satu jam dari agenda yang dijadwalkan tetapi kami masih belum memulai rapat karena belum tercapainya batas quorum (quota forum). Menjelang pukul 5 sore, datanglah Eka (Biologi UI 2011), Mas Riko (Ilmu Komputer UI 2009), dan Mas Jauhar (Fisika UI 2008). Ba’da sholat Maghrib, datanglah Ficky (Teknik Mesin 2011) dan selanjutnya kami segera memulai obrolan alias rapat kami, tepatnya pukul 18.55, hampir 4 jam lewat dari agenda yang ditetapkan.
Membicarakan masalah rundown dan teknis acara, sempat beberapa kali kami terdistract dengan obrolan lain di dalam forum. Waktulah yang akhirnya memusatkan perhatian kami hingga akhirnya tepat pukul 19.30, fiksasi rundown dan draft pengajar terrealisasikan sudah. Beberapa saat sebelum beberapa teman meninggalkan kontrakan, datanglah mbak Jumiatun (Sastra Jerman UI 2008) yang hadir untuk menyapa kami. Si Mbak yang dapat berbicara dalam 4 bahasa (Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman) menyampaikan permohonan maaf karena beliau sibuk merancang tugas akhirnya. Alhamdulilah, sesibuk apapun beliau masih menyempatkan menengok salah seorang fans beratnya di KOMPI (hahahaha colek seseorang di kutek). Peace. .
Tak lama dari kedatangan Mba Jum, datang juga Mas Galih (ilmu Komputer UI 2009) dan Mas Panji (Teknik Mesin UI 2010) yang  mau bersusah-susah keliling Depok untuk membeli bantal “unyu” ^_^ buat peserta TRIP TO UI. Hampir pukul 9 malam, datang Jalal (Sejarah UI 2011) yang selanjutnya diikuti juru kunci  rapat kali ini yaitu Mas Harnoko (Matematika UI 2009) yang sempat muter-muter stasiun UI untuk mencari Gg. Mangga (akhirnya ketemu :)). Beruntung Mas Harnoko datang, beliau adalah tutor Matematika yang untuk kesempatan kali ini kami beri jam terbang yang tinggi, dan alhamdulilah beliau bisa. Pukul 21.30 hanya tersisa saya, Jalal, Mas Harnoko, dan Mas Panji dalam kontrakan tersebut. Obrolan tentang software matematika hingga konsep-konsep interpersonal seakan menjadi agenda rapat kedua kami. Tepat pukul 22.00 kami meninggalkan kontrakan dan mengakhiri rapat.
Insight yang saya dapat dari hari ini adalah, tentang pemaknaan kata “rapat”. Menurut saya, rapat adalah suatu forum formal yang didikte untuk membicarakan issue yang dijadikan agenda pembahasan. Tetapi di keluarga kecil ini, rapat yang kami lakukan memang tak selayaknya disebut rapat karena sungguh ide dan saran yang keluar dari diri kami adalah bukti kepedulian kami. Mulai dari kehadiran yang sebetulnya tanpa paksaan, pembicaraan yang boleh meluas dan menyempit, serta tempat keluh kesah yang gratis telah kami temukan disini. Bagi saya, yang disebut keluarga yang sempurna bukanlah orang yang memberi segala kebahagiaan. Keluarga yang sempurna menurut saya adalah keluarga yang dapat membimbing saya dalam merasakan masing-masing perasaan dalam piring “emosi” yang berbeda. Seperti permen, ia ibarat “nano-n*no” yang memberi berbagai rasa dalam satu sensasi saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate