Berbicara tentang cinta adalah awal diskusi tanpa landasan definisi yang jelas - salah seorang teman
Pernyataan tersebut benar adanya! Pertama kali saya bertanya tentang arti cinta pada beberapa teman, mereka kemudian ragu. Berpikir jauh dan bertanya untuk apa semua itu. Saya hanya mampu menjawab lirih, berharap mereka percaya ketulusan saya untuk bertanya. Namun apa daya, memulai pembicaraan tentang cinta adalah suatu kesiapan untuk dibilang galau, korban PHP, patah hati, dan lain sebagainya. Padahal, tak selamanya begitu. Jika kita mengetikkkan kata cinta di mesin pencarian Google, terdapat 99.200.000 hasil yang berkaitan dengan kata tersebut (6:14 p.m, 26/01/14). Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya saya atau Anda yang sedang berbicara cinta. :)
Cinta adalah ketulusan yang membuat kamu akan melakukan hal terbaik untuknya - salah seorang teman
Saya pun masih mencoba memahami cinta. Kata yang menurut orang hanya dapat dirasa tanpa adanya logika. Ya, terkadang untuk mendapatkan suatu cinta, memang butuh pengorbanan- termasuk memberikan yang terbaik untuk menggapai cinta. Lantas apa definisi cinta menurut sudut pandang keilmuan?
Cinta menurut salah seorang pakar hubungan interpersonal, Robert Sternberg, berawal dari adanya suatu attraction(daya tarik) yang membuat seseorang tergerak untuk bersama. Adanya daya tarik itu sendiri dapat berkembang menjadi friendship atau love. Dalam hal cinta, Sternberg juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya cinta.
- physical attractiveness (daya tarik fisik): cinta dapat muncul dari adanya ketertarikan pada tampilan fisik yang dimiliki oleh seseorang. Tampilan fisik yang dikatakan "menarik" itupun berbeda-beda pada tiap orang. Hal ini lah yang dapat menyebabkan cinta dipersepsi berbeda.
- attitude similarity (kesamaan sikap): adanya perasaan bahwa seseorang "sama" dengan diri kita - juga mampu memunculkan rasa cinta.
- proximity (kedekatan): semakin dekat dengan si dia, maka semakin pula muncul daya tarik yang memaknai kedekatan tersebut.
- reciprocity (hubungan timbal-balik): adanya kesepahaman dan persepsi untuk saling menerima-dan memberi, membuat cinta tumbuh dengan baik.
Sternberg mengemukakan bahwa sejatinya Cinta itu terdiri dari 3 unsur: Intimacy, Commitment, dan Passion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar