Sahabat,
Dia bukan barang yang bisa di tukar
Bukan pula uang yang bisa dibelanjakan
Sahabat laksana air di lautan,
tiada akan pernah lenyap meski
pasang surut setiap hari
Sahabat laksana udara di bumi
selalu ada meski kita tak melihatnya
Teruntukmu sahabatku,
yang mungkin tak selalu ku sebut namamu
Teruntukmu sahabatku,
Lilin kecil yang menerangi jiwaku
Engkau bukan hitam seperti tanda berduka,
Bukan pula putih sebagai tanda kesucian
Engkau laksana sudut 360 derajat
akan selalu kembali setelah melewati hari
Kamu melengkapi langkahku sahabat,
Terima kasihku untukmu,
Sahabat-sahabat terbaikku
Minggu, 26 Februari 2012
Sabtu, 18 Februari 2012
Pacaran dan Eksklusifitas Kaum Remaja
Semua orang mengalami perkembangan baik fisik maupun mental. Masa remaja adalah salah satu tahap dalam siklus perkembangan manusia. Tahap ini umumnya memberikan gambaran bagi sebagian orang untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan hidup yang lebih beraneka ragam. Remaja itu sendiri menurut Hurlock (1981) dalam netsains.com adalah mereka yang berada pada rentang usia antara 12-18 tahun. Sedangkan menurut Stanley Hall (dalam netsains.com) mengatakan bahwa usia remaja berada dalam rentang 12-23 tahun. Dari kedua pendapat ahli tersebut, jelas bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.
Menginjak masa-masa remaja, seorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lawan jenisnya. Melihat perbedaan dan persamaan yang mereka miliki, seorang remaja akan cenderung mengidentifikasi lebih jauh tentang orang lain. Ketertarikan baik emosi maupun fisik akan menjadi alasan para remaja tersebut menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Dengan rasa keingintahuan yang cukup besar itu, mereka akan mencoba mencari berbagai hal-hal baru dari remaja-remaja lain. Fenomena tersebut merupakan sebuah hal yang wajar karena manusia itu sendiri dibekali emosi, dimana nafsu atau hasrat untuk bersama lawan jenisnya tumbuh dan berkembang dalam jalinan kasihnya. Melalui kedekatan dengan lawan jenis inilah seorang remaja akan mendapatkan berbagai informasi baru tentang kehidupan.
Hubungan antar dua lawan jenis ini umumnya dilandasi dengan komitmen dan hasrat untuk bersama dan menjalin suatu ikatan. Meskipun terkadang hanya ingin mengetahui lebih lanjut tentang arti sebuah kasih sayang kepada lawan jenis. Jalinan kasih atau lebih sering kita kenal dengan pacaran, adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan keadaan dimana dua orang mengikat sebuah komitmen. Remaja zaman sekarang cenderung untuk menikmati sebuah kebersamaan itu dengan cara yang berbeda-beda. Hanya sekedar mencoba berpacaran atau karena ketertarikan yang kuat terhadap lawan jenisnya tadi. Secara garis besar, arti pacaran bagi mereka adalah sebuah konteks kalimat yang abstrak, berbagai persepsi akan muncul dari pernyataan mereka.
Gaya pacaran remaja zaman sekarang telah melampaui batas. Memang secara kasat mata pacaran itu akan membawa semangat seorang remaja, namun bagi mayoritas remaja itu sendiri, pacaran telah diwarnai dengan adegan mesum yang memang tidak sepantasnya terjadi. Fenomena gaya pacaran remaja yang telah menganggap seks sebagai hal biasa bagi mereka adalah sebuah awal dari kebrobokan moral suatu bangsa.
Kebudayaan-kebudayaan yang masuk kedalam negeri ini memang sangat beraneka ragam. Seorang remaja pun harus tetap mendapat pengawasan dari orang tua dalam hal menyerap kebudayaan luar. Memang ada kalanya seorang remaja itu diberi kebebasan, namun jangan sampai suatu kebebasan itu dilakukan tanpa tanggung jawab yang besar. Memang remaja itu mendapat sesuatu yang spesial pada masanya, namun jangan sampai seorang remaja hanya akan meyesal dikemudian hari apabila ia tidak memanfaatkan masa remajanya dengan sebaik-baiknya.
THE LITTLE PRINCE Richard Kiley, Steven Warner, Sutradara: Stanley Donen, Paramount Pictures 1974
The Little Prince menceritakan tentang seorang anak berusia enam tahun yang selalu ditertawakan orang dewasa karena selalu menunjukkan gambar aneh yang menurutnya itu adalah gambar ular Boa yang memakan Gajah. Setiap kali ia menunjukkan gambar tersebut pada orang dewasa, mereka beranggapan bahwa itu hanyalah gambar topi yang terinjak. Dia mencoba untuk memperbaiki gambarnya namun orang-orang tetap saja menertawakannya. Hal itulah yang menyebabkan ia tidak mau menggambar lagi dan memutuskan untuk menjadi seorang pilot.
Saat si pilot(Richard Kiley) menerbangkan pesawatnya dari Paris menuju India, mesin pesawatnya rusak dan ia melakukan pendaratan darurat di Gurun Sahara. Di sana dia bertemu dengan seorang anak kecil yang bernama Little Prince(Steven Warner). Sebelum meninggal, the Little Prince bercerita kepada pilot tentang pengalamannya yang beraneka ragam saat mengelilingi Tata Surya. Little Prince membagi pengalaman pentingnya saat bertemu dengan rubah dan ular hingga akhirnya dia meninggal karena gigitan ular.
Film fiksi ini sangat menarik, baik dari segi penyampaian nasehat maupun inti film. Iringan musik dalam setiap scene film membuat penonton tidak mudah jenuh dan mengantuk. Film ini membuat emosi, nalar, dan ketegangan kita bercampur aduk. The Little Prince hendak menceritakan perbedaan pemikiran antara orang dewasa dan anak-anak. Hal tersebut terjadi karena orang dewasa cenderung untuk mengartikan segala sesuatu berdasar pengalaman yang ia peroleh, sedangkan anak kecil yang masih belum mendapatkan pengalaman akan melihat segala sesuatu dengan nalarnya.
Topik bahasan dalam film ini sangat relevan untuk masa kini karena mengajarkan kita untuk bersikap lebih bijak dalam menilai segala sesuatu. Film ini juga memberikan pesan tersirat bahwa orang dewasa belum tentu benar hanya dengan pengalamannya saja, tetapi terkadang kita juga harus belajar dari anak kecil. Seperti pada waktu Si pilot sewaktu berusia enam tahun yang selalu diremehkan oleh orang dewasa, hingga ia dewasa ia tidak mau menggambar lagi. Namun saat Little Prince memintanya menggambar, ia bersedia menggambar lagi bahkan berkali-kali demi menyesuaikan dengan keinginan Little Prince. Si pilot juga banyak belajar dari pengalaman yang diceritakan Little Prince dan dia mulai memvisualisasikan cerita Little Prince ke dalam gambar hingga akhirnya dia mulai suka lagi menggambar. Nilai moral lain adalah perkataan si Rubah “Ada hal yang tidak bias dilihat dengan mata, namun hanya bisa dilihat dengan hati yang jernih”. Perkataan itu menunjukkan bahwa kita memandang sesuatu jangan hanya dari pengalaman yang bias kita amati, namun terkadang ketulusan yang akan memberikan kita sesuatu yang berharga suatu saat nanti.
Film ini menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama. Alur dalam penyampaian cerita ini memadai dan cukup mudah dipahami karena penyampaian bahasanya yang lugas sehingga penonton film ini mudah menginterpretasikan ide si penulis skenario. Si Penulis skenario menyampaikan ide utamanya dengan tersirat dalam kejadian-kejadian yang dialami si pilot dan cerita dari Little Prince.
Film ini ini mengandung bias pada akhir cerita saat Little Prince terbaring lemas akibat gigitan ular. Saat malam menjelang, si Pilot membawanya masuk ke dalam pesawat namun pada pagi harinya Little Prince telah menghilang. Hal tersebut memunculkan persepsi yang berbeda bagi para penonton. Apakah kejadian dalam cerita ini hanya mimpi si pilot semata ataukah memang benar terjadi? Dibalik kekurangan film ini, the Little Prince memiliki berbagai nilai moral yang membangun.
Keberhasilan dan Pengaturan Waktu
Sebagai seorang mahasiswa dengan aktivitas akademik maupun non akademik, pernahkah anda memikirkan hal-hal kurang penting apa yang anda lakukan hari ini? Kalau belum, anda patut mencobanya sekarang. Peninjauan ulang seperti itu termasuk aktivitas yang dapat membantu kita dalam menata waktu untuk besok hari. Semakin sering kita mengevaluasi kegiatan kita hari ini, semakin bertambah pengetahuan kita untuk pengaturan waktu yang lebih efektif. Pengaturan waktu yang efektif mendukung mahasiswa untuk memperoleh keberhasilan akademik yang maksimal dan sesuai target awal kita.
Membagi waktu yang baik dapat dilakukan dengan membuat prioritas dalam mengelompokkan kegiatan berdasar kepentingan dan urgensinya. Prioritas tentu akan membuat kita tahu kegiatan-kegiatan mana saja yang perlu kita lakukan segera dan kegiatan mana yang belum perlu kita lakukan. Seperti dalam table manajemen Covey berikut ini:
| Mendesak | Tidak mendesak |
Penting | I Aktivitas: Menyelesaikan masalah yang menekan Mengerjakan tugas yang mendekati batas waktu pengumpulan | II Aktivitas: Mengerjakan tugas yang dikumpulkan beberapa hari kemudian Refreshing Cari relasi baru dalam pekerjaan |
Tidak Penting | III Aktivitas: Gangguan beberapa telpon dan surat Beberapa pertemuan yang mendekat | IV Aktivitas: Jalan-jalan Nonton film |
Sumber: (Covey, 1989)
Mahasiswa yang pandai adalah mahasiswa yang berhasil mencapai target yang ia tentukan adalah mahasiswa yang pandai mengatur waktu. Mengatur waktu disini bisa dalam waktu belajar maupun waktu berorganisasi. Sebagai seorang mahasiswa yang ingin mencari jati diri, tentu banyak aktivitas non akademik yang akan dicoba dalam mengasah minat dan bakatnya. Kita harus menjadi mahasiswa yang mendapatkan keberhasilan akademik, namun juga tetap aktif dalam berorganisasi dan mengasah minat dan bakat yang ada dalam diri kita.
Mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang dapat membagi dan mengatur penggunaan waktunya dengan baik. Apabila seseorang telah pandai meregulasikan dirinya, tentu dia akan menjadi orang yang mengerti betapa pentingnya waktu itu. Jadi, dengan pengaturan waktu yang baik, kita tidak hanya bisa jadi mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik, tapi kita juga bisa berprestasi di bidang non akademik.
Daftar pustaka
Covey, Stephen. (1989). The 7 Habits of Highly Effective People. New York: Fineside.
Perilaku Manusia di Terminal Kembang Jaya Pati
Menurut sensus penduduk tahun 2000, 60,1 persen penduduk Indonesia tinggal di pulau jawa, pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103 jiwa per kilometer per segi (sensuspenduduk.com). Dengan tingkat kepadatan yang sedemikian tinggi, diperlukan efisiensi ruang untuk pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang efektif.
Sarana dan prasarana yang digunakan pula harus benar-benar dapat dimanfaatkan oleh para warga masyarakat dari berbagai penjuru negeri ini. Dalam hal vital seperti transportasi misalnya, pemerintah harus benar-benar memberikan sarana dan prasarana yang merata diseluruh daerah di Indonesia , bukan hanya terfokus pada kota-kota besar saja, melainkan pembangunan merata di seluruh daerah.
Pada saat ini, sarana transportasi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat adalah angkutan umum, baik berupa angkutan kota maupun bis antarkota dan antarprovinsi. Kendaraan umum tersebut tidak sulit untuk dijumpai pada setiap tempat karena hampir setiap kota memang memiliki terminal yang berfungsi sebagai tempat pemberhentiaan kendaraan umum tersebut. Terminal itu sendiri menjadi salah satu tempat yang paling vital dalam bidang transportasi darat. Dimanapun kita berada, selama lokasi tersebut dapat dijangkau kendaraan umum, disitu pasti ada terminal. Di terminal pula, terjadi transit atau perpindahan penumpang yang biasanya beralih menggunakan kendaraan lain untuk jangkauan kendaraan yang berbeda.
Menjelang libur lebaran, terminal menjadi salah satu tempat yang diburu para transmigran untuk mendapatkan tiket bus agar dapat pulang kampung. Alasan utama para pemudik memilih naik bus karena keberadaan terminal yang mudah dijumpai pada tiap kota. Di terminal itu pula terdapat kesinambungan kendaraan yang membawa pemudik hingga ke pelosok daerah di Indonesia. Jadi, para pemudik hanya perlu naik kendaraan yang membawanya dari terminal ke kota yang dituju atau menyambung menggunakan satu kendaraan ke kendaraan lain apabila jangkauan kendaraan yang satu tadi tidak memenuhi.
Untuk mengetahui keadaan terminal secara lebih rinci, berikut saya sampaikan sebuah hasil pengamatan langsung di sebuah terminal. Pengamatan saya kali ini tertuju pada terminal Kembang Jaya yang terletak di kota Pati,kota kecil yang terletak di bagian utara Jawa, tepatnya di Jawa Tengah bagian utara. Kota ini sendiri dilalui jalan pantai utara jawa atau sering disebut pantura. Di terminal ini sendiri selalu ramai dari pagi hari hingga menjelang malam hari. Pada pagi dan sore hari, terminal ini dipadati oleh bus-bus malam dari Jabodetabek, angkutan umum, serta bus-bus antar kota yang telah beroperasi sejak pagi.
Menjelang lebaran tahun 2010 ini, arus kendaraan yang keluar masuk terminal Kembang Jaya meningkat. Menurut penuturan Santi, salah seorang agen bus di terminal tersebut, lalu lalang pemudik telah terlihat sejak H-7 lebaran. “Mayoritas pengguna jasa transportasi di terminal Kembang Jaya adalah para pemudik dari Jakarta dan sekitarnya”, tambah beliau.
Pada tanggal 8 September 2010 atau H-2 lebaran, saat pagi hari di terminal Kembang Jaya terlihat orang yang berlalu lalang turun dari bus malam antar provinsi. Kebanyakan dari mereka membawa kardus dan tas ransel. Terjadi aksi saling dorong saat mereka menuruni tangga bus tersebut. Aksi desak-desakan juga mewarnai kisah pagi itu saat para penumpang bus saling mengambil barang di bagasi bus. Suara tangisan anak kecil yang terjepit massa akibat aksi desak-desakan itu pun mewarnai ricuhnya terminal pagi itu.
Ramainya para penumpang bus yang berpindah menaiki angkutan kota menjadi perhatian tersendiri bagi saya. Ada seorang bapak beserta istri dan dua anaknya yang terlihat menyewa sebuah angkutan kota untuk membawa barang-barangnya. Tawar-menawar harga sempat terjadi. Meskipun hanya satu keluarga kecil, namun barang bawaannya hampir satu angkutan penuh.
“Kardus-kardus itu berisi oleh-oleh untuk sanak keluarga disini. Sedangkan dua koper itu berisi baju kami sekeluarga selama berlebaran disini”, tutur Bapak Hatta, orang yang menyewa angkutan kota.
Melihat peristiwa tersebut, nampak bahwa berlebaran di kampung halaman merupakan suatu peristiwa yang sangat berharga sehingga mereka rela berdesak-desakan dan berebut membeli tiket bus untuk pulang kampung. Tidak hanya euforia para pemudik, suasana terminal juga diwarnai oleh para pedagang asongan yang menawarkan barang dagangannya pada orang-orang yang sibuk naik-turun kendaraan umum. Mereka memanfaatkan keramaian terminal untuk mencari pembeli sebanyak-banyaknya. Mereka menawarkan makanan dalam bungkusan kecil seperti kacang, tahu, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan pengasong yang menawarkan barang dagangannya, para kernet angkutan kota sibuk mencari penumpang. Sasaran mereka adalah orang-orang yang turun dari bus-bus antar kota dan antar provinsi, serta ibu-ibu yang membawa barang belanjaan dari pasar. Para kernet tersebut menghampiri orang-orang yang membawa barang bawaan banyak, dan membantu membawakan barang bawaan tersebut. Meskipun kadang tingkah para kernet itu merepotkan, namun kadang kernet-kernet tersebut membantu para pemudik untuk mengetahui angkot mana yang dapat membawanya sampai tempat tujuan.
Selain kernet yang sibuk mencari-cari penumpang kesana kemari, petugas terminal dan petugas parkirpun disibukkan oleh kendaraan yang keluar masuk terminal. Saya melihat seorang petugas terminal yang sedang mengatur keluarnya bus, namun ada motor yang menerobos ingin mendahului bus. Petugas terminal itu pun memaki dengan suara lantang karena tindakan pengendara motor tersebut yang berbahaya. Sama halnya dengan petugas terminal tersebut, petugas parkir di terminal Kembang Jaya juga sempat berkata kasar pada seorang pengendara sepeda motor yang parkir sembarangan dan mengganggu tempat parkir bus.
Kejadian lain lagi yang dapat saya lihat waktu itu adalah saat lalu lintas di terminal macet dan bus-bus serta kendaraan lain tidak bisa keluar terminal. Hal tersebut terjadi karena ulah sopir angkot yang parkir sembarangan di tengah jalan keluar masuk terminal. Akibat kecerobohannya, sopir tersebut dibentak oleh para sopir angkot yang lain. Kemacetan yang terjadi hampir lima menit itu diakibatkan pula oleh sopir-sopir angkot yang tidak tertib karena mereka memutar balik dan mengacau jalannya kendaraan lain.
Suasana menegangkan juga terjadi saat salah seorang kernet menyerobot penumpang kernet yang lain. Sempat terjadi adu mulut yang berujung perkelahian antar kernet tersebut, namun mereka dilerai oleh petugas dinas perhubungan yang bertugas di terminal. Ada pula seorang sopir angkot yang memaki pengendara sepeda motor karena pengendara tersebut menyerempet kaca spion angkot hingga pecah.
Pengamatan saya tidak hanya terbatas pada kejadian perkelahian saja, namun saya melihat kejadian-kejadian yang menunjukkan kehati-hatian warga masyarakat saat berada di terminal. Ada seorang ibu yang mendekap tasnya dengan erat, ada sopir bus yang menyalakan klakson berkali-kali saat ada pejalan kaki yang mengahalangi bus parkir, ada pula seorang ibu yang membawa beberapa kardus namun tetap bergandengan erat dengan dua anaknya, dan masih banyak lagi tingkah laku orang di terminal.
Dari semua kejadian yang saya amati, ada beberapa kejadian yang perlu mendapat perhatian lebih, yaitu tntang kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Di terminal Kembang Jaya sendiri telah ada tempat sampah pada setiap tempat ramai di terminal. Mungkin memang manusianya sendiri yang kurang peka terhadap lingkungan.
Dari pengamatan saya di terminal Kembang Jaya di kota Pati, banyak sekali kejadian-kejadian yang menggambarkan tingkah laku manusia. Ada yang emosinya tersulut karena kejadian yang tidak mengenakkan, dan ada pula yang selalu berhati-hati dan selalu waspada. Saat orang di terminal tersebut marah, mereka kebanyakan memaki dan berkata kasar. Namun ada juga yang hendak berkelahi karena telah memanasnya situasi. Tingkah laku manusia yang beraneka ragam tersebut mungkin dikarenakan situasi diterminal yang penuh sesak dan asap kendaraan yang mengganggu pernafasan. Dengan kondisi seperti itu, orang-orang cenderung ingin segera keluar dari area tersebut, sehingga mengakibatkan mereka berdesak-desakan dan tidak tertib.
Kecerobohan pengendara sepeda motorpun harusnya bisa dicegah apabila ada kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk tertib dan teratur saat berada di Terminal. Sikap hati-hati dan waspada perlu kita terapkan saat berada di terminal. Hal yang paling penting yang harus kita perhatikan saat berada di terminal adaah ketertiban dalam membuang sampah.
Daftar Pustaka :
sensuspenduduk.com
Langganan:
Postingan (Atom)