Selasa, 24 April 2012

Keegoisanku dalam memaknai (ini)


              Aku seperti pohon yang layu di depan kamar kosku. Tak tahu harus seberapa lama  bercakap dengan bunga itu agar ia tak tertunduk bahkan layu. Ya, ,saat ini aku merasa seperti dia. Aku merasa benar-benar layu bahkan tak tahu bagaimana dan apa yang bisa membuatku kembali berdiri tegak.
                Aku layu karena aku tak tahu bagaimana cara menarik kembali masa lalu dan tak tahu pula  bagaimana menarik masa depan. Masa kini adalah hal sepi yang aku lalui. Serasa hanya ada aku dan pemikiran-pemikiran kerasku. Tak ada keluarga yang dulu mendukungku. Tak ada lagi teman yang selalu menyapaku. Yang tersisa hanya aku dan harapanku bahwa itu akan kembali. Kembali pada saat aku merasa dunia ini ceria sekali. Orang tua saja tak ada, apalagi kawan. Mereka berada pada rotasinya masing-masing. Mereka mengitari kesibukan mereka dan aku pun tak berada di rotasi itu. Aku hanya bagian dari angkasa luar yang turut menyaksikan hal itu. Ya sudahlah. Aku hanya akan menjadi angin yang membantu mereka kembali ke tepi. Atau aku dapat pula menjadi ombak yang membuat mereka tergerak.
              Tak tahu lagi kenapa semua menjadi titik di luar lingkaran besar yang tergambar. Akau hanya menjadi bagian terluar dari diri mereka. Aku merasa bahwa dunia ini laksana sebuah film dimana ada banyak karakter yang berada di dalamnya. Mungkin saat ini aku hanya akan menjadi stuntwoman yang hanya akan dibutuhkan pada waktu yang tak tentu. Sungguh suatu hal yang aku anggap suatu keegoisan.
        Aku bahkan tahu apa yang mereka pikirkan. Mereka ingin optimal dalam tugas mereka. Dan memang siapapun di dunia ini akan selalu mencari orang lain jika memang dia membutuhkan. Aku juga sadar bahwa aku berada dalam egoism ku sendiri ketika aku menganggap mereka adalah orang yang egois. Aku terlalu banyak mengkritik dan berharap pada orang lain sehingga aku menjadi orang yang egois dengan menganggap orang lain egois.
        Ketika aku merasa bahwa tidak ada orang yang peduli, justru menunjukkan akan ketidakpedulianku pada orang-orang yang peduli.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate