Selasa, 24 April 2012

My Friend and Her Story :)


Malam itu tak sama dengan malam – malam yang telah lalu. Malam itu begitu teringat jelas dalam ingatanku. Tanggal 26 oktober 2009, seingatku. Badanku lelah menyusuri sepanjang jalan kota kecil ini. Telah begitu lama kaki ini menapak meninggalkan jejak di sepanjang jalan yang telah ku lalui. Hanya demi mengejar seseorang yang kini memang aku tahu bahwa dia telah pergi. Semua hanya karena kebodohanku yang selalu tak mengira seberapa besar harapannya padaku. Namun aku malah selalu acuh tak peduli padanya. Dan kni saat dia telah pergi, aku tahu bahwa aku telah kehilangan orang yang paling berharga selama hidupku. Pikiranku melayang mengingat kejadian satu setengah tahun lalu kala aku bertemu dengan seorang laki – laki bernama Ahmad. Ku lihat dia tengah berdiri dengan wajah cemas seperti sedang menunggu seseorang di halte bus ini. Tak begitu lama aku memandangnya, aku tergugah untuk bertanya padanya. Apa yang hendak dilakukan seorang laki – laki bertubuh kekar di halte bus pagi – pagi begini? Selayaknya seorang siswa SMA yang bersekolah lumayan jauh dari rumah, aku memang selalu berangkat pagi betul dari rumah. Meskipun agak lama menunggu di halte bus, namun aku toh bias memanfaatkan waktu menunggu bus dengan menbaca – baca buku. Daripada aku berangkat kesiangan dan harus dihukum guru kala hendak mengikuti pelajaran.
“Maaf..Anda ini siapa ya? Kok saya tidak pernah melihat Anda di sini sebelumnya”. Tanyaku pada laki – laki yang sedang menggendong sebuah ransel besar di punggungnya itu.
“Oh..Saya sedang menunggu saudara saya yang tinggal di daerah sini, kebetulan saya ingin berlibur di daerah ini dan saudara saya yang hendak menjemput”. Jawabnya sopan. Aku kaget saat tahu kalau dia menjawab pertanyaanku tadi. Ternyata laki- laki itu sopan, meskipun badannya kekar dan Nampak seperti orang yang acuh tak acuh. Dari caranya berpakaian memang Nampak kalau dia seumuran denganku, tapi kalau melihat tubuhnya yang kekar dan tinggi besar, mungkn sebagian orang akan berpendapat bahwa dia adalah seorang remaja urakan yang suka mangkal di pasar.
Sorot matanya begitu memikat. menunjukkan salah satu keindahan ciptaan Tuhan. Apalagi senyumnya, begitu mempesona. Sungguh tak ku kira kalau ada malaikat yang turun di pagi buta begini.
“Saya Ahmad,,kalau kamu?”
“Aisyah” jawabku singkat karena aku tak tahu harus berkata apa lagi. Aku begitu menyukai tampilan luar laki – laki ini.
“Anak SMA ya?” tanyanya lagi. Aku tidak menyadari bahwa sedari tadi belum juga ku lepaskan jabat tangan deang laki –laki ini. Tanganku merasakan kehangatan dari genggaman tangannya. Lalu ku tarik tanganku pelan dan meminta maaf padanya.
“Huum,, baru kelas tiga ini. Kalau kamu?”
“Aku kuliah, semester 2, kuliah di Universitas Diponegoro jurusan Akuntansi. Kebetulan ni lagi libur, jadi ya pengen refresing di sini.”
Oh ternyata benar, dia memang seumuran denganku. Paling – paling selisih satu tahun. Dari caranya berpakaian memang tak Nampak kalau dia seorang anak kuliahan namun dari caranya berbicara yang ngalor – ngidul, menunjukkan seberapa luas pengetahuannya. Dan dari caranya berbicara pun selalu memkirkan baik buruknya. Sungguh penuh kehati – hatian. Sudah hampir seperempat jam aku bercakap dengannya. Bus menuju sekolahanku telah sampai. Dengan terpaksa aku harus meninggalkan si cowok ganteng dengan sejuta keindahan yang memikat hatiku.
“Aisyah….boleh minta nomor handpon kamu?”tanyanya sembari mengeluarkan handpon dari saku celananya.
“Iya..” ku sebutkan nomor handponku dan diikuti jari – jarinya memencet tombol pada keypad handpon.
“Terima kasih, nanti aku boleh telpon kamu kan?”tanyanya ketika aku hendak menaiki tangga bus mini yang akan mengantarku ke sekolah itu.
“iya… asal tidak ganggu jam sekolahku saja”aku melambaikan tanganku dan bus pun berjalan meninggalkan cowok yang telah memikat hatiku pagi ini. entah takdir akan mempertemukan kami lagi atau tidak, tapi aku harap, suatu saat aku bisa bertemu dengannya dan berbincang banyak lagi tentang hal – hal yang menarik perhatianku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate